Uang Keadilan

Hidup adalah pilihan, apapun yang kita pilih itulah yang kita pertanggungjawabkan, Tuhan pun tak akan mempermasalahkannya.....Jadi gunakan Kebijaksanaan dalam memilih pilihan itu!

Sebenarnya berita tentang kehidupan di bui yang serba enak bukan hal yang baru. Menjadi baru dan heboh karena diberitakan saja. Padahal hal ini sudah lama berlangsung dan terkoordinir dengan rapi. Jadi aneh baru diketahui sekarang dan diberitakan. Masalah fasilitas-fasilitas di bui adalah ladang atau menjadi mata pencaharian orang-orang yang bertugas di penjara. Tentunya ini adalah ladang yang sangat basah sekali.

Menurut teman yang pernah berkelana di bui, saat kita menjadi penghuni maka kita akan segera disodori tawaran kelas-kelas fasilitas yang tersedia. Oleh sebab itu bagi orang yang berkantong tebal jadi penghuni di bui adalah justru hal yang menyenangkan dan aman.

Bahkan tak jarang yang bisa bebas berlenggang keluar bila ada urusan. Belum lagi masa hukuman pun akan gampang diatur dari dalam penjara. Kita bisa melihat bukti selama ini banyak narapidana kelas kakap yang hukumannya sekalian tahun tiba-tiba bisa begitu cepat bebas karena mendapatkan remisi. Apa karena memang kelakuannya sudah benar-benar baik dan pantas mendapat remisi?

Rasanya uang yang lebih banyak bicara dalam masalah ini. Mengapa para narapidana bisa begitu mudah dan bebas menikmati fasilitas mewah di dalam bui? Mungkin kita akan semakin menyalahkan mereka, namun bila kita pikirkan, kalau mereka tidak diberikan kesempatan oleh pejabat di penjara tentunya mereka pun tidak bisa apa-apa. Sebenarnya masalahnya adalah orang-orang yang bertugas di penjara yang diminta pertanggungjawabannya.

Dengar - dengar kabarnya para pejabat di penjara akan lebih senang kalau kedatangan penghuninya itu dari kalangan koruptor, karena mereka pasti akan mendapatkan bagian juga. Kalau napinya yang kelas-kelas teri justru akan membuat capek hati. Memang semuanya tidak jauh-jauh sangkut pautnya adalah dengan uang.

Pada kehidupan sekarang uang adalah segalanya. Sepertinya uang sudah lebih berkuasa daripada Tuhan. Kita bila diberikan pilihan antara uang dan Tuhan pasti lebih banyak yang akan memilih uang. Uang adalah Tuhan pada jaman modern sekarang ini dan rasanya uang adalah Tuhan yang lebih menarik hati untuk kita jadikan sesembahkan.

Semua orang berlomba-lomba untuk menyembahnya karena uang adalah Tuhan yang lebih nyata dan bisa memberi bukti daripada Tuhan yang kita sembah selama ini yang - menurut kita - hanya memberikan janji-janji.

Demi uang apapun akan kita lakukan. Pantat orang yang memberikan uang pada kita tak segan untuk kita jilat. Demi uang , kebohongan bukan masalah untuk dicanangkan.
Demi uang, harga diri tak ada masalah dipertaruhkan.
Demi uang , nyawa sendiri dan orang lain pun tak masalah untuk dikorbankan.
Demi uang , persaudaraan dan persahabatan pun tak menjadi hitungan lagi.
Demi uang , pikiran baik dan hati nurani tanpa ampun akan dimatikan.
Demi uang, tak segan Tuhan pun disingkirkan menjadi nomor yang kesekian.
Tanpa ragu uang diangkat menjadi Tuhan yang baru walau tanpa suara teriakan namun ia sudah tersimpan dalam pikiran.

Namun sebagai manusia , yang adalah makhluk yang mulia, pastilah kesadaran selalu ada pada kita. Tergantung mau atau tidak kita menggunakannya. Ketika kita sadar , kebijaksanaanlah yang akan menjadi nahkoda maka akan menuju ke arah jalan yang benar dan mendapatkan keselamatan. Bila kepintaran dan kebodohan yang menahkodai maka jalan sesatlah yang akan menjadi pilihan yang menuju kepada kehancuran.

Hidup adalah pilihan dan Tuhan telah memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih, apapun itu Tuhan tidak akan mempermasalahkannya, karena kita yang akan mempertanggungjawabkannya sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Empat Pilar Pemberdayaan Masyarakat

“Apabila usul ditolak tanpa ditimbang, suara dibungkam, kritik dilarang tanpa alasan, dituduh subversif dan menganggu keamanan, maka hanya ada satu kata LAWAN”

DAFTAR LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DAN LEMBAGA NON PROFIT