Panduan Praktis Pengembangan CSR

Salah satu cara mudah bagi perusahaan untuk mempraktikkan dan mengembangkan program CSR adalah dengan mempelajarinya dari perusahaan lain yang dinilai relatif lebih sukses dalam implementasi program ini. Istilah kerennya adalah benchmarking. Tentu, tidak seluruh program yang bagus diimplementasikan di perusahaan lain langsung cocok diimplementasikan di perusahaan anda. Harus ada kreativitas untuk modifikasi agar program tersebut in line dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
Hal ini dapat dipahami bahwa masing-masing perusahaan mempunyai karakteristik lingkungan dan masyarakat yang berbeda antara satu dengan lainnya. Program yang well implemented di perusahaan ekstraksi misalnya, tidak akan serta merta cocok bila dipraktikkan diperusahaan jasa. Karena itu tersedia cukup ruang untuk berkreasi dan memodifikasi program-program yang diadopsi dari perusahaan yang berhasil sekalipun.
Tidak ada teknik baku yang berlaku umum dan dapat diterapkan secara persis oleh semua perusahaan.
Dengan demikian, sulit rasanya mencari best practice suatu program CSR. Karena pasti tidak ada program yang secara koor diamini oleh segenap perusahaan untuk di copy kemudian di paste kan diperusahaan lain tanpa adanya modifikasi yang diperlukan. Karenanya mungkin bisa dimaklumi bila ada yang mengatakan bahwa tidak ada resep cespleng yang bisa digunakan untuk mengaplikasikan CSR ini. Yang bisa dilakukan barangkali adalah mencoba untuk mengenali kerangka global dan mencari pendekatan mengenai prinsip-prinsip dasar yang dapat dipedomani untuk penerapan CSR secara umum. Beberapa di antaranya akan diuraikan dibawah ini.
Menyusun Perencanaan Program CSR
Secara umum, kita mengenal perencanaan itu terbagi menjadi perencanaan jangka pendek (rencana operasional) dan rencana jangka panjang (rencana strategis). Atau bahkan ada yang menambah lagi dengan perencanaan jangka menengah. Periodanya walaupun tidak ada kesepakatan tunggal, umumnya berkisar satu tahun untuk rencana jangka pendek, sampai dengan lima tahun untuk rencana jangka menengah dan diatas lima tahun untuk rencana jangka panjang. Langkah-Iangkah yang biasa ditempuh antara lain meliputi:
Menetapkan Visi
Penetapan visi ini merupakan langkah penting dalam penyusunan program CSR, karena visi merupakan gambaran dari sesuatu yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Beberapa contoh visi antara lain visi dari perusahaan otomotif terkemuka : menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan. Contoh lain adalah visi salah satu perusahaan pulp and paper: terwujudnya masyarakat sejahtera mandiri melalui kemitraan yang harmonis antara perusahaan dengan Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat.
Apapun visi yang Anda buat, upayakan berada dalam koridor SMART, spesifik, measurable (terukur), achieveable (dapat digapai), realistik (masuk akal), dan timebound (alokasi waktu).
Memformulasikan Misi
Misi mendiskripsikan alasan mengapa perusahaanperlu melakukan program CSR. Misi mengembangkanharapan pada karyawan dan mengkomunikasikan pandangan umum dari perusahaan. Misi menginformasikans iapa perusahaan kita dan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan kita untuk program CSR. Singkatnya, misi merupakan cara untuk mencapai visi yang diinginkan.
Membangun kemandirian masyarakat didalam mengembangkan aset ekonomi. Mengembangkan sumberdaya alam dan lingkungan. Meningkatkan sumberdaya manusia dan entitas sosial budaya. Menetapkan Tujuan
Tujuan merupakan hasil akhir atau wujud kongkret dari sebuah visi. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan oleh perusahaan dan kapan akan diselesaikan dan sebaiknya diukur jika memungkinkan.
Menetapkan Kebijakan
Kebijakan perusahaan merupakan pedoman umum sebagai acuan pelaksanaan program CSR yang akan di jalankan. Berikut salah satu contoh bagaimana seharusnya kebijakan CSR pada sebuah perusahaan:
  • CSR merupakan investasi sosial perusahaan
  • CSR merupakan bagian dari strategi bisnis perusahaan
  • CSR merupakan upaya untuk memperoleh licence to operate perusahaan dari masyarakat
  • CSR merupakan bagian dari Risk Management

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Empat Pilar Pemberdayaan Masyarakat

“Apabila usul ditolak tanpa ditimbang, suara dibungkam, kritik dilarang tanpa alasan, dituduh subversif dan menganggu keamanan, maka hanya ada satu kata LAWAN”

DAFTAR LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DAN LEMBAGA NON PROFIT