" Pemberdayaan Harus Transparan Tapi Bukan Berarti Terbuka"
Isu-isu
pembangunan semakin lama semakin kompleks, oleh karena itu Pemerintah dan atau
steakholder perlu lebih cerdik, lincah dan responsif. Pemerintah melalui
pemangku kepentingan perlu bekerja lebih baik, lebih banyak belajar dari
pengalaman dan terus menerus meningkatkan diri sehingga mampu beradaptasi
terhadap realitas pembangunan yang terus berubah. Seperti halnya Program
Pemerintah yang diklaim menjadi program yang paling baik dan sukses
seperti PNPM masih perlu belajar tentang
bagaimana harus belajar.
Ada
beberapa masalah utama yang dihadapi oleh pemerintah dan para pemangku
kepentingan dalam program pemberdayaan adalah tidak adanya akses terhadap
informasi terkini yang relevan, akurat
yang dapat dipertanggungjawabkan 100% oleh mereka. Hal ini membuat orang-orang
yang terlibat dalam program (maupun orang lain yang tertarik terhadap
program-program itu) tidak mampu belajar dari, atau memberikan masukan tentang,
pendekatan-pendekatan terbaru pada saat yang tepat. Kenapa hal tersebut bisa
terjadi?
- Mereka hanya mengandalkan para fasilitator atau pendamping yang tidak mempunyai kwalitas/kwalitas serta pengalaman yang cukup ketika berhadapan dengan permasalahan yang ada di masyarakat,
- Mengandalkan Sistem M&E yang sifat hanya menerima laporan tekstual dan temporer,
- Model perekrutan berdasarkan dari nilai kedekatan dengan pemangku kepentingan, bukan berdasarkan kwalitas dan kwantitasnya, (transparan tapi tidak terbuka 100%)
- Banyak factor kepentingan pribadi maupun golongan yang masuk secara masif memalui program yang dijalankan, “numpang lewat”,
- Masih banyak perdebatan dalam memahami atau menerjemahkan sebuah petunjuk teknis program.
- Yang Terakhir adalah Belum mendapatkan pola/strategi dalam pengelolaan asset pasca program.
Monggo diresapi, didalami dan ditela’ah «
Opick
Komentar
Posting Komentar